RESUME JURNAL KMB
Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap TBC
Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi.Kep
Dosen
Pengampu: Sari Sudarmiati, M.Kep., Sp.Kep.Mat
Ns. Reni
Sulung Utami, S.Kep,. MSc
Ns. Elis Hartati, S.Kep,.M.Kep
Disusun oleh :
A.14.1
Azkiya Ulki Fadhilla
22020114120067
JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2015
FAKTOR - FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TBC
Tuberkulosis (TBC) merupakan
penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, dan sampai saat ini penyakit ini masih
menjadi permasalahan kesehatan yang penting di seluruh dunia. Di tahun 2003,
terdapat 3.897.000 kasus TBC dengan kasus BTA positif. TBC dengan BTA positif
artinya Bakteri Tahan Asam positif yang berarti ini termasuk dalam jenis yang
sangat menular karena dapat memproduksi bakteri lebih banyak daripada pasien
yang hanya positif terhadap biakan atau pada pemeriksaan rontgen. 3
Faktor-faktor yang
berisiko terhadap penyakit TBC Paru:
- Faktor yang berhubungan dengan indeks bakteri
- Kualitas Bakteri
Studi
epidomiologis yang dilakukan selama pertengahan abad ke-20 menunjukkan bahwa
kasus BTA positif lebih menular daripada yang lainnya. Sputum pasien BTA
positif yang tidak terpelihara dapat menginfeksi sekitar 10 orang per tahun,
dan setiap BTA positif dapat menyebabkan dua kasus TBC baru, setidaknya satu
dari yang akan menular. Namun kasus TBC dengan BTA negative juga tetap merupakan
sumber penting dari transmisi.4
- Kontak dengan Kasus Infeksi
Penularan
TB dapat terjadi bila ada kontak dengan pasien TB lainnya yang biasanya terjadi
dalam ruangan yang mengandung droplet (tergantung konsentrasi droplet dalam
udara), lama menghirup dan kerentanan individu. Selain kontak serumah, kontak
juga dapat terjadi dengan pasien TBC diluar rumah. Penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar pada kelompok TBC (75,4%) tidak ada kontak serumah, dan yang ada
dengan kontak serumah 24,6%.1,2,3,4
- Faktor yang berhubungan dengan individu
- Kondisi daya tahan tubuh/imunitas
Infeksi
HIV adalah factor resiko yang paling potensial untuk mengembangkan penyakit TB.
Infeksi HIV sangat meningkatkan kemungkinan reaktivitas infeksi laten TB dan
meningkatkan perkembangan TBC yang cepat setelah infeksi primer atau reinfeksi
dengan TBC. Infeksi HIV memperburuk tingkat keparahan penyakit TBC.2,4,5
- Malnutrisi atau gizi buruk
Penelitian
menunjukkan bahwa kekurangan gizi meningkatkan risiko TBC karena respon imun
yang terganggu kekurangan gizi karena tidak nafsu makan dan memerikan perubahan
metabolisme. Telah terbukti dengan uji vaksin BCG dilakukan di Amerika Serikat
sekitar akhir 1960an memperkirakan bahwa anak-anak yang kekurangan gizi dua
kali lebih mungkin untuk terjangkit TBC daripada teman-teman mereka yang tepat
gizi.1,3,4
- Usia
Hasil
penelitian menunjukkan kejadian TBC sebagian besar (70%) terjadi pada golongan
usia yang produktif. Hal ini sebenarnya karena sejak lama mereka sudah tertular
bakteri Microbacterium Tuberculosis dan
ketika kondisi kesehatannya memburuk maka bakteri akan muncul, dan factor
munculnya bakteri tersebut antara lain karena kelelahan, kurang atau telat
makan dan stres. Menurut penelitian Simbolon tidak ada perbedaan risiko kejadian
TBC pada golongan umur.2
Tetapi
berbeda dengan yang diungkapkan Davies P, bahwa golongan usia anak-anak
berisiko tinggi tertular infeksi TBC, penelitian menunjukkan bahwa 60-80% kasus
BTA positif menjadi terinfeksi dibandingkan dengan hanya 30-40% yang terkena
BTA negative. Mayoritas anak-anak kurang dari 2 tahun terinfeksi dari sumber
rumah tangga, sedangkan anak-anak lebih dari 2 tahun sebagian dari mereka
terinfeksi di masyarakat.4
Berdasarkan
penelitian mengungkapkan bahwa penyakit TBC tidak memilih jenis kelamin
tertentu, karena didapatkan hasil bahwa proporsi kasus pada laki-lak sedikit
lebih banyak dibandingkan dengan perempuan tetapi tidak ada perbedaan yang
berarti.2
- Diabetes
Diabetes
terbukti meningkatkan risiko penyakit TBC. Penelitian lain menunjukkan pada
hasil pengobatan antara dengan pasien DM dan TB menemukan bahwa risiko kematian
1,89 kali lebih tinggi dibandingkan dengan DM saja. Bukti biologis mendukung
teori bahwa DM secara langsung merusak respon imun bawaan dan adaptif, sehingga
mempercepat proliferasi TB.4
- Pekerja Kesehatan
Petugas
kesehatan berada pada tingginya risiko terkena TBC.4
- Faktor Sosial Ekonomi dan Faktor Perilaku
- Asap Rokok
Risiko
penyakit TB pada perokok terbukti jelas tinggi.1,2,4
- Alkohol
Alkohol
diakui sebagai factor risiko yang kuat untuk penyakit TB, karena terdapat
perubahan dalam sistem kekebalan tubuh, khususnya dalam mengubah molekul sinyal
yang bertanggung jawab untuk memprodukdi sitokinin.4
- Polusi udara dalam ruangan
Kayu
bakar atau asap biomassa telah diakui sebagai factor risiko independen untuk
penyakit TB di control studi yang
dilakukan di India dan Brazil. Pembakaran biomassa melepaskan partikel besar
seperti CO, nitrogen oksida, formaldehid dan hidrokarbon polyaromatic yang
dapat deposit jauh ke dalam alveoli dan dapat menyebabkan kerusakan besar.1,4
- Faktor Demografi (Etnis)
- Penduduk Adat/Aborigin
Studi
dari Canada dan Australia menunjukkan bahwa adat/pribumi berada pada risiko
yang lebih tinggi dari TB daripada non pribumi. Arecent menunjukkan bahwa
beberapa aborigin di Kanada memiliki penghapusan gen yang mungkin cenderung
mengembangkan penyakit TB.
- Faktor Sistem Kesehatan
Masalah
sistem kesehatan seperti, keterlambatan diagnosis, perlakuan akan meningkatkan
risiko dimana menularnya infeksi.4
Faktor
risiko TB yang berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian TBC adalah factor
bakteri infeksi, kondisi imunitas, gizi buruk, usia, diabetes, seorang petugas
kesehatan, asap rokok, alcohol, polusi udara dalam ruangan, factor demografi
(etnis).
DAFTAR PUSTAKA
1 Rukmini, Chatarina
UW. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian TB paru dewasa di
Indonesia (analisis data riset kesehatan dasar tahun 2010). Buletin Penelitian
Sistem Kesehatan. Oktober 2011; 14(4):320-331.
2 Simbolon D. Faktor
resiko tuberculosis paru di Kabupaten Rejang Lebong. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Nasional. Desember 2007; 2(3):112-119.
3 Mahpudin AH, Mahkota
R. Faktor lingkungan fisik rumah, respon biologis dan kejadian TBC paru di
Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Februari 2007. 1(4):147-153.
4 Davies P. Risk
factors for tuberculosis: Review Article. Monaldi Archives for Chest Disease:
Pulmonary Series. 2005; 63(1):37-46.
5 Gustafon P, Gomes V,
Vieira C et al. Tuberculosis in Bissau : incidence and risk factors in an urban
community in sub-Saharan Africa. International Journal of Epidemiology. 2004;
33(1):163-172.
0 komentar:
Posting Komentar